Percakapanku dengan Seorang Atheis


oleh Ferry Irawan Kartasasmita

Pengalaman ini terjadi ketika aku berada di Beijing beberapa pekan lalu. Pada suatu malam di sana aku benar-benar ga ada kerjaan. Mau keliling hotel, sudah bosan ngeliat karyawan hotel yang ganteng-ganteng (haha, ada kelainan nie!). Ya udah aku memutuskan untuk keluar hotel menuju salah satu taman kota lupa namanya (habisnya tulisan orang Cina pada ga rapi, bagusan anak TK yang nulis. Mirip benang kusut semuanya)

Setelah berada ditaman kota, aku duduk termenung memikirkan bagaimana ya kabar Indonesia setelah 4 hari kutinggalkan. Pasti rakyatnya sangat merindukan aku (hahay, najis mah) disela-sela lamunanku, aku melihat air mancur yang berada tidak jauh dari hadapanku dengan lampu-lampu hias yang elok dipandang mata. Meliat hal ini lagi-lagi aku teringat dengan Indonesia. Kalau diIndonesia lampu hias itu pasti tidak akan berumur panjang, dinding-dinding air mancur itupun akan menjadi semakin semarak dengan tulisan-tulisan aneh yang membuat mata kita berdecak kagum lalu mengambil kesimpulan bahwa orang Indonesia ternyata mempunyai bakat menulis yang tinggi.

Tak beberapa lama ada seseorang yang mengusik kesendirianku. Seorang bapak-bapak yang aku yakini dia bukan warga negara sini. Soalnya mata orang itu terlihat segar dan tidak mengantuk. Ngga kaya warga disini, matanya kaya orang yang mau tidur (“stres lu, itu mah bawaan dari orok!”. Oh ya? Baru sadar neh).

Bapak itu langsung menyapaku dan menanyakan beberapa pertanyaan. Sebelumnya, kami melakukan percakapan dengan bahasa inggris. Tapi tenang aja, aku langsung menerjemahkannya khusus buat kalian.
(B: bapak. S: saya)
B: Hai, boleh kenal? Siapa namamu?

S: Tentu, nama saya Ferry, Ferry Irawan.

B: Ohh, nama saya David. Anda berasal dari mana?

S: Saya berasal dari Indonesia. Kamu?

B: Saya berasal dari belanda. Kalau boleh tahu kamu mempunyai agama?

S: Ya, saya seorang muslim.

B: Oh ya, kenapa kamu memilih Islam. Apakah itu karena kedua orang tuamu
adalah seorang muslim?

S: Ya, Anda benar sekali.

B: apakah kamu percaya dengan adanya Tuhan?

S: Ya, saya sangat percaya (melebihi keyakinan saya bahwa hasil 1 + 1 adalah 2.

B: Oh ya? Pernah berpikir ga kalo Tuhan itu benar2 ada?

S: Untuk apa saya berpikir kalo Tuhan itu nggak ada. Karena saya merasa sangat meyakini keberadan Tuhan saya.

B: Seberapa besar sih keyakinan anda kalo Ia memang ada?

(Suasana makin memanas, bukan karena dia mencoba melakukan tindak pelecehan seksual. Tapi kalo sudah mulai menjurus mempengaruhi akidah seseorang emosi ini mulai bangkit. Nyesel aku, kenapa kemarin ga sempet bawa parang dari Indonesia. Belum sempat aku menjawab pertanyaannya. Dia langsung nyerocos aja:)

B: Anda pasti mengetahui apa fungsi mata?

(Bego juga nie bule, orang buta juga mah tahu fungsi mata itu untuk ngeliat)

S: Untuk melihat sebuah benda kan?

B: Ya, benar sekali. Mata berfungsi untuk melihat, dan bila kita melihat sesuatu pasti kita akan meyakini keberadaannya kan?

S: Iya!

B: Sekarang coba kamu lihat anak kecil disana (sambil menunjuk sekelompok anak kecil yang sedang berlari-lari dekat air mancur). Apakah kamu melihat mereka?

S: Iya!

B: Apakah Anda meyakini keberadaan mereka?

S: Iya.

B: Sekarang coba kamu lihat tangan saya (sambil memperlihatkan tangannya yang sedang mengenggam sesuatu). Dan coba lihat apa yang saya genggam tadi (sambil membuka genggamannya).

(Mau maen sulap ya om? Hehehe, kataku dalam hati)

S: Nggak ada apa-apa.

B: Ya Anda benar sekali. Sekarang apakah kamu meyakini keberadaan sebuah benda di tangan saya?

(Sekarang saya baru mengerti tentang arah pembicaraannya nie bule. Pasti nie bule seorang atheis yang sedang cari mangsa.)
S: Nggak!

B: Ya, jadi ini lah yang saya ingin sampaikan. Anda tidak bisa melihat apa yang saya genggam tadi. Dan anda tidak meyakini keberadaan benda yang saya pegang. Begitupula halnya dengan hakikat Tuhan. Anda pasti tidak pernah melihat sosok tuhan anda? Bagaimana anda bisa sangat mempercayai keberadaan Tuhan Anda?

(Haha, sekarang aku benar-benar sadar. Kalo sekarang aku emang sedang berbicara dengan seorang juru dakwahnya atheis (emank ada? Hahay). Tapi sepertinya nie bule baru belajar apa itu atheis. Ilmunya masih kaya curut, men. Langsung aja aku menjawab penjelasan nie bule dengan sekenanya.)

S: Hahh, Anda ingin ngeliat tuhan? Saya mau tanya satu hal. Apakah Anda bisa ngeliat mata anda sendiri (tanpa bantuan apapun)? Nggak kan? Bagaimana Anda mau melihat Tuhan Yang Maha Besar kalo melihat mata Anda sendiri aja masih belum bisa. Bagaimana Anda mau melihat sosok Tuhan kalo melihat suatu benda yang sangat kecil seperti mikroba saja Anda masih belum bisa. Mata adalah bagian tubuh yang memiliki batasan, bagaimana bisa Anda ingin melihat Tuhan yang tak terbatas? Bagaimana Anda mau melihat Tuhan yang sangat luar biasa dengan mata yang ngeliat sesuatu dibalik dinding saja tidak bisa.

Langsung saja aku meninggalkan tu bule. Yang lagi meratapi nasib. Kenapa ilmu atheis gue cuma sampai disini.

*cerita ini hanyalah fiktif belaka jika ada persaman tokoh, tempat kejadian, dan alur cerita ini bukan unsur kesengajaan. Mana mungkin kalian percaya kalo aku bisa ngomong pake Bahasa Inggris. Hahay!

    • andri seksi bukan atheis
    • Desember 23rd, 2009

    tapi kita harus menghargai seorang atheis juga,dia punya hak untuk tdk percaya ama tuhan,lu lu gua gua yg penting tdk merugikan sesama, dari pada orang mengaku-aku beragama tapi suka bakar membakar rumah ibadah agama lain, seperti cerita diatas mau pakai pedang, bisanya pakai kekerasan.dasar idiot tdk melebihi seorang atheis.

    • andri seksi bukan atheis
    • Desember 23rd, 2009

    tapi kita harus menghargai seorang atheis juga,dia punya hak untuk tdk percaya ama tuhan,lu lu gua gua yg penting tdk merugikan sesama, dari pada orang mengaku-aku beragama tapi suka bakar membakar rumah ibadah agama lain, seperti cerita diatas mau pakai pedang, bisanya pakai kekerasan.dasar idiot tdk melebihi seorang atheis.
    ini adalah kekesalan saya menanggapi kejadian bekasi baru2 ini. dari pada bakar gereja bikin dosa mari kita bakar sate makan bareng,gua traktir pada lu2 orang yg berniat bakar gggggereja.

    • memang itu hak Anda mengatakan bhwa atheis juga punya hak. Atheis juga manusia, dia bisa mengindra dan berpikir dan hasil pikirannya bisa dipakai untuk memilih jalan, aku yakin seyakin-yakinnya kalo semua pilihan itu akan dipertangggungjwbkan suatu hari nanti. Apakah pilihan utk menjadi atheis itu benar? Saksikanlah di alam akhirat nanti

      mengenai bakar2an rumah ibadah agama lain, emang harus kutegaskan itu tdk diajarkan dlm agama Islam, jika anda kesal….yaaa itu hak anda.

      Makasih mas andri.

    • Ferry irawan
    • Januari 14th, 2010

    Asslm,
    Saya penulis artikel ini, sebelumx saya sgt2 berterimakasih sama saudara andri yg sdh memberikan kritik di tulisan saya. saya bhgia jk ad yg memuji saya, tp saya lbh bhgia jk ad yg mengkritik saya.. Thnks sob..

    Utk mslh org yg jd atheis, itu memang hak mereka. Saya sdar itu..
    utk tulisan saya yg ada kata parangx, saya mhon maaf. Saya hnya berniat bercanda atas hal itu, tdk ada niatan sama sekali utk menggunakan kekerasan..
    kslhan saya munkin dlam diksi penggunan kta utk mksud becanda. Swmoga admin dblog ini bisa mengedit artikel saya…
    Saya tdk menyukai kekerasan sob, n’ yg jelas islam cinta damai..okee:)
    Utk mslh bekasi, saya sempet denger tp ngga tahu kronologisx. Jd saya ngga bisa komentar..

    • migazine
    • Januari 15th, 2010

    Memang dlm keadaan sperti skarang ini seseorang diberi kebebasan sbebas-bebasnya dlm hal beragama, bahkan dlm hal beragama atau tdk. tp bukankah sebagai seorang Muslim yg meyakini bhwa Islam merupakan satu2nya agama yg benar (QS Ali Imran ayat 19), kita harus melaksanakan semua yg diperintahkan dlm Islam termasuk dakwah utk mengajak kpd Islam maupun mempertahankan akidah yg kita miliki. Kalau masalah pnggunaan kata ‘parang’ yg digunakan penulis, saya meyakini kalau itu hanya improvisasi semata yg digunakan sbagai ‘bumbu’ pd artikel ini, meski ada yg menginterpretasikannya lain, smg ini mnjd kritik yg mmbangun bg penulis. Islam mengajarkan kasih sayang dan kebaikan, jika ada kejadian2 sperti yg disebutkan saudara Andri, itu semata2 karena org yg mengaku Muslim tp tdk memahami ajaran Islam itu sndiri. Jd tak bs digeneralisir jk ada sgelintir Muslim yg melakukan kemungkaran maka disimpulkan bhwa ajaran Islam itu buruk. Trims atas masukannya, salam kenal 🙂

  1. ambil positifnya aja coyyyyy

  2. I am rarely given any warning that I’m going to break out so I miss out on that window of opportunity to treat it early. Benzoyl Peroxide 10%, Cetearyl Alcohol, Cocamidopropyl Betaine, Glycerin, Glycolic Acid, Hydrogenated Castor Oil, Imidurea, Lactic Acid, Methylparaben, Mineral Oil, PEG-14M, Potassium Lauryl Sulfate, Purified Water, Sodium Hydroxide, Sodium Lauryl Sulfate, Sodium PCA, Titanium Dioxide, Corn Starch – Zea Mays. The results were featured on the Elle website, with photos and quotes from the readers.

  3. Every weekend i used to visit this site, as i
    want enjoyment, for the reason that this this web site conations genuinely fastidious funny data too.

  4. I desired to share this posting, “Percakapanku dengan Seorang Atheis Mafahim Center”
    with my best pals on facebook. I actuallysimply just
    planned to disperse ur excellent writing! Many thanks,
    Rhoda

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar